Berbuat
yang Terbaik untuk Negeri
Perkenalkan, saya Jasun Widiana Putra, sulung
dari dua bersaudara. Saya bersekolah dasar di SD Negeri Aren Jaya 9 Kota
Bekasi, dalam 6 tahun menimba ilmu di sana, Ibu saya selalu mengajari saya
untuk menjadi anak yang berprestasi, beliau selalu berpesan bahwa walaupun
hidup sederhana namun ilmunya tidak boleh ikut sederhana, harus tinggi, harus
bisa merubah nasib keluarga, pesan-pesan tersebut lah yang membuat saya selalu
giat dalam belajar, siang malam selalu digembleng
oleh Ibu saya demi meraih prestasi. Alhamdullilah hasilnya cukup memuaskan
, selalu meraih 3 besar dari kelas 2 SD, ditambah saya juga aktif menjadi
anggota Pramuka dan Dokter kecil untuk mewakili sekolah saya.
Bapak saya adalah seorang karyawan di sebuah hotel
di Jakarta sampai saya kelas 6 SD, waktu itu ketika saya ingin melanjutkan
pendidikan ke jenjang SMP, Bapak terkena PHK dari perusahaannya karena umurnya
dinilai sudah terlalu tua, memang Ibu saya pernah berkata bahwa mereka menikah
terlalu tua, jadi pada saat saya baru lulus SD ,Bapak sudah berumur 50-an, umur yang seharusnya sudah
memiliki cucu bagi kebanyakan orang. Pada 2010 saya masuk ke SMP Negeri 32 Kota Bekasi. Pada saat saya ingin naik
kelas 11, orang tua saya memutuskan untuk pindah ke Boyolali, katanya Bapak
ingin memulai usaha di kampung, namun saat keluarga kami pindah hanya saya yang
tidak diikutkan kesana. Saya yang saat itu masih kelas 11 dititipkan bersama
saudara Ibu di Serang, Banten, jadi kami terpisah mulai saat itu, adik saya
bersekolah di Boyolali sedangkan saya di Serang. Namun pada 2014, semua keluarga saya memutuskan juga
pindah ke Serang karena usaha bapak mengalami kegagalan, kami sekeluarga
menumpang di rumah saudara saya yang kosong, sekaligus untuk mengurusi rumah
kosong tersebut.
Di Serang saya masuk SMP Negeri 1 Kota Serang yang
kala itu menjadi Rintisan Sekolah Berstandar Internasional, setelah lulus
,saya lanjut ke SMK Negeri 2 Kota
Serang, niat saya masuk SMK ingin mengembangkan minat dan mempunyai keahlian
tertentu walau pada umumnya anak dari SMP saya lebih mengedepankan masuk SMA
saja. Di SMK ,saya masuk ke jurusan gambar bangunan atau arsitektur karena saya
punya minat pada bidang ini sedari SMP, di sana saya mendapat peringkat
pertama tiap semesternya, dan
menjadi siswa terbaik sejurusan saat lulus, selain itu untuk menambah wawasan
dan kemampuan, saya masuk ke organisasi Rohis atau Rohani Islam, dan Alhamdulillah ditunjuk menjadi ketuanya
pada 2016, di samping itu saya juga diamanahkan untuk menjadi kepala bidang keagamaan OSIS oleh Pembina OSIS
saya. Puncak prestasi saya adalah ketika lolos ke Lomba Keterampilan Siswa tingkat Nasional pada 2017 di
bidang CADD Building mewakili Provinsi Banten, pada lomba itu saya masuk
peringkat 8 besar.
Lulus dari SMK, saya melanjutkan ke Politeknik
Negeri Jakarta jurusan teknik sipil lewat jalur PMDKPN, yang biasa dikenal
jalur rapot dan prestasi, pada saat kuliah saya juga pernah mengikuti 2 kali
lomba desain dan menyabet juara 1 pada keduanya, selain itu saya juga kembali
mengembangkan softskill saya dengan
mengikuti himpunan mahasiswa sipil sebagai ketua divisi keilmuan, dan pernah
menjadi anggota UKM Mars Project yakni organisasi yang menggeluti bidang
penulisan terutama PKM.
Untuk membantu meringankan kehidupan saya di
Jakarta, saya juga beberapa kali bekerja sebagai guru privat autocad sehingga pengeluaran dari orang
tua saya dapat diminimalisir. Terlahir dari keluarga sederhana, membuat saya
bertekad untuk merubah nasib keluarga saya ini, apalagi saya sebagai anak
pertama sangat diandalkan, selain itu saya juga mempunyai keinginan untuk ikut
berkontribusi pada negara ini, terutama di bidang vokasional seperti SMK dan
Politeknik, dimana generasi muda saat ini banyak yang hanya menginginkan universitas
bergengsi saja dan menilai sekolah vokasi hanya sebagai batu loncatan dan
menjadi pilihan terakhir bahkan hanya merasa kecemplung saja, padahal bila stigma ini dihilangkan dan dirubah
,pendidikan vokasi Indonesia akan semakin meningkat dengan kualitas SDM nya
yang benar-benar berkualitas, sehingga indeks daya saing Indonesia pun dapat
lebih baik lagi, mengingat peringkat daya saing Indonesia sekarang masih
berada di posisi 45 dari 140 negara ,negeri sebesar Indonesia masih
kalah jauh dengan Singapura yang menempati posisi 2 dunia, sangat mencengangkan
jika melihat keadaan yang ada ini, dimana harusnya Indonesia bisa berbuat lebih
dengan kekayaan yang dimilikinya.
Presiden John F Kennedy pernah berkata “Jangan
tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan
kepada negaramu”. Pernyataannya itu selalu terngiang dan memberikan motivasi di
pikiran saya untuk selalu berusaha berkontribusi kepada negara ini agar
kedepannya bangsa ini lebih maju dan bisa disegani bangsa lain.